ORANG PERCAYA BERDOA
Dalam kegiatan
doa, sesungguhnya Tuhanlah yang terlebih dulu nemiliki inisyatif untuk menggerakkan
atau menemui manusia melalui Roh-Nya. Tuhanlah melalui Roh-Nya mengetuk hati manusia,
namun tidak semua manusia mengetahuinya karena mereka tidak mengenal Dia.
Memang sulitlah
untuk mendengarkan orang yang kita tidak kenal. Tidak mungkin kita bisa berkomunikasi
dengan seseorang yang belum kita kenal dengan baik.
Tidak mungkin
kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan jika kita tidak mengenal-Nya dengan baik.
Tidak mungkin kita bisa mendengar suara Tuhan jika kita tidak mengenl-Nya dengan
baik.
Jadi dapat
dikatakan bahwa orang yang berdoa berarti orang yang mengenal Tuhan dengan benar
dan percaya penuh kepada-Nya.
Kehidupan doa
orang percaya bertumbuh secara berkesinambungan, semakin hari semakin efektif.
Ketahuilah
saudaraku bahwa doa bukanlah sebuah keterampilan yang bisa kita miliki dan kuasai
dengan pikiran dan kehendak kita sendiri. Tidak demikian saudaraku.
Berdoa berarti
lebih kepada menjalin hubungan dengan Tuhan di
dalam Roh. Orang-orang percaya adalah orang-orang yang selalu menjaga hubungannya
dengan Tuhan, dan mengembangkannya senantiasa dan menikmati kasihkarunia-Nya.
Orang
percaya berdoa dengan mendengarkan dan mengikuti Roh Kudus. Mereka bercakap-cakap
dengan Tuhan di dalam Roh dan melakukan kehendak Tuhan.
Kehidupan doa
masing-masing orang berbeda satu dengan yang lainnya tergantung hubungan pribadinya
dengan Tuhan.
Setiap
orang berdoa tergantung pada tuntunan Roh Kudus dan keteguhan iman seseorang.
Jangan pernah membandingkan kegiatan doa saudara dengan orang lain.
Bila saudara
membandingkan kegiatan doa saudara dengan orang lain, tak lain hanya untuk menyusahkan
diri saudara sendiri. Ketika saudara melakukannya berarti saudara akan
menjadi kedagingan, dan tidak lagi mengikuti tuntunan Roh Kudus.
Percayalah
bahwa Tuhan memelihara saudara setelah diselamatkan, dan akan terus menuntun saudara
hingga kehendak-Nya terlaksana dalam hidup saudara. TuhanYesus Kristus mempunyai
rencana dan tujuan dalam setiap hidup orang percaya.
Ingatlah bahwa
tidak seorang pun pernah menjadi “pakar” doa. Alkitab pun tidak pernah membahas
mengenai kepakaran dalam doa.
Yang perlu
kita lakukan adalah memelihara dan meningkatkan hubungan kita dengan Tuhan.
Memiliki iman yang tangguh. Memiliki kasih dan pengharapan kepada Tuhan.
Mempelajari
dan mendengarkan Firman Tuhan serta melakukannya dalam kehidupan kita. Belajarlah
terus dari Tuhan Yesus Kristus.
Dan
belajarlah dari cara para nabi dan rasul tentang doa. Berikut ini, kita akan membicarakan
mengenai orang percaya yang berdoa.
Musa
Siapakah
Musa? Musa adalah seorang nabi yang dipilih oleh Tuhan. Dia adalah seorang
pemimpin ulung, perantaraan kepada siapa Allah memberi hukum, membawa , dan
memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan membawanya hingga ke
perbatasan negeri perjanjian yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka.
Kehidupan
doa Musa telah tampak sejak ia masih di istana Firaun masa itu. Ketika Firaun
mengeraskan hatinya dengan tidak mengizinkan bangsa Israel keluar dari mesir,
maka Tuhan menulahi Firaun dan seluruh bangsa itu dengan tulah katak.
Allah
menghendaki bangsa Israel keluar dari Mesir dan beribadah kepada-Nya, tidak
kepada berhala-berhala di Mesir. Karena Firaun tidak sanggup lagi menghadapi
tulah katak yang memenuhi seluruh istananya dan seluruh bangsa itu, maka ia
memanggil Musa, abdi Allah itu agar ia beroda kepada Allah supaya
disingkirkan-Nya kodok-kodok itu dari mereka. Dan pada saat itu Firaun pun berjanji
akan melepaskan bangsa Israel keluar dari Mesir. (Lht. Keluaran 8:8).
Musa pun
memenuhi permintaan Firaun dan menyatakan kepadanya bahwa tidak ada Allah yang
seperti Allah Israel. Lalu Musa berseru kepada Tuhan agar Allah menjauhkan
katak-katak itu dari Firaun dan seluruh bangsanya. Dan TUHAN melakukan seperti
yang dikatakan Musa. (Lht. Keluaran 8:12-13).
Demikianlah
kita dapat mengetahui doa-doa Musa seiring dengan Tulah yang diturunkan Tuhan
kepada bangsa Israel hingga sepuluh kali.
Kehidupan
doa Musa sungguh luar biasa karena dia memang taat dan dekat kepada Tuhan.
Allah telah memilih dia dan mengurapinya menajdi perantara atas umat Israel,
bangsa pilihan Allah yang ia pimpin pada masa itu.
Ketika
pada suatu kali bangsa Israel yang dipimpin oleh Musa bersungut-sungut di
hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka, maka bangkitlah murka-Nya dan
memperingakan mereka dengan membuat api Tuhan merajalela di tepi perkemahan
mereka.
Mereka pun
sangat ketakutan, dan berteriak-teriak kepada Musa agar Allah menolong mereka.
musa pun berdoa, dan padamlah api itu. Sungguh luar biasa, bukan?
Salah satu
doa Musa yang begitu indah di hadapan Tuhan yang patut kita contoh untuk kita
gunakan juga menjadi doa kita.
Pemazmur
Daud juga mengutip doa Musa ini, dan dapat kita lihat dalam Mazmur 90, dengan
judul perikop, “Allah, tempat perlindungan yang kekal”. Dalam doanya Musa tidak
memaksakan kehendaknya kepada Allah. Dia senantiasa berkomunikasi kepada Allah
meminta agar Allah memberinya petunjuk dan pimpinan agar dia dapat melakukan
kehendak Allah dengan benar. Dia senantiasa memuji dan mengakui keagungan dan
kekuasaan Tuhan dalam setiap gerak langkah hidupnya.
....
....
Hana
Siapakah
Hana? Hana adalah istri Elkana. Mereka telah lama menikah tetapi mereka tidak
memiliki anak. Ia sempat mengalami kehidupan yang sangat pahit karena dia tidak
bisa memiliki anak.
Dia pun
sempat dimadu karena Elkana mengawini Penina, dan mempunyai anak. Penina,
madunya pun sempat menghina dan merendahkan Hana karena keadaannya yang tidak
bisa memiliki anak.
Hana
sempat merasa putus asa karena tidak dapat mengandung. Sebenarnya Hana adalah
seorang perempuan yang taat kepada Tuhan. Dia bahkan menghabiskan banyak
waktunya di bait suci Tuhan. Pada waktu itu Imam Eli adalah imam besar yang
memimpin bait Allah di Silo.
Pada suatu
hari, ketika ia berdoa di bait suci dimana Eli sebagai pemimpin di bait suci
Tuhan itu, Hana meminta dengan sungguh agar Tuhan memberikannya seorang anak
laki-laki.
Dan dalam
doanya, ia pun bernazar tentang anak yang akan diberikan kepadanya. Demikianlah
mengenai hal ini tertulis: “Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan
minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang
pintu bait suci Tuhan, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis
tersedu-sedu.
Kemudian
bernazarlah ia, katanya: “Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau
memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan
hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu seorang anak laki-laki, maka
aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur
tidak akan menyentuh kepalanya.”
Akhirnya
Tuhan menjawab doa Hana. Tuhan mengaruniainya seorang anak laki-laki dan
dinamainya Samuel, yang artinya yang kuminta dari Tuhan.
Elisa
Siapakah
Elisa? Elisa adalah seorang nabi di zaman Perjanjian Lama. Hidup sekitar abad
9 sebelum Masehi. Selain karunia doa, dia juga memiliki karunia bernubuat.
Dalam
perjalanan pelayanannya, Elisa menerima kebaikan sebuah keluarga. Keluarga ini
menyediakan sebuah kamar di loteng rumahnya untuk Elisa. Setiap kali Elisa
melintasi daerah ini dalam perjalanan pelayanannya sebagai imam, ia selalu
mampir di rumah keluarga perempuan Sunem itu.
Suatu hari
dalam kunjungannya di rumah itu, ia pun menubuatkan bahwa perempuan Sunem dan
suaminya yang sudah tua itu akan memiliki seorang anak laki-laki. Ternyata
nubuatan itu pun terpenuhi pada tahun berikutnya. Mengenai hal ini dapat kit baca
pada 2 Raja-raja 4:8-17).
Pada usia
remaja, anak laki-laki perempuan Sunem itu pun meninggal dunia. Perempuan Sunem
itu teringat dengan nabi Elisa bahwa dialah yang menubuatkan anaknya itu lahir
dalam keluarganya.
Dia pun
menemui nabi Elisa dan memberitahukan bahwa anaknya itu meninggal. Setibanya
Elisa di rumah perempuan Sunem itu, ia tahu bahwa anak itu telah meninggal.
Ia masuk
ke kamar anak itu, menutup pintunya. Ia berdoa kepada Tuhan, dan melakukan
segala upaya yang dapat ia lakukan. Lalu anak itu hidup kembali dan
menyerahkannya kepada ibunya, perempuan Sunem itu.
Dan masih
banyak muzijat lain yang terjadi ketiak nabi Elisa berdoa.
Hizkia
Siapakah
Hizkia? Hizkia adalah salah seorang raja Yehuda terkemuka. Dia seorang yang
saleh, dan selalu mengadalkan Tuhan dalam hidupnya.
Dia pernah
mengalami sakit dan nyaris meninggal dunia. Nabi Yesaya mengunjunginya dan
menyampaikan pesan dari Tuhan yang menyuruh Hizkia menyampaikan pesan
terakhirnya kepada keluarganya karena dia tidak akan bisa sembuh lagi dan akan
mati. Mendengar pesan itu Hizkia menjadi sangat sedih karena dia ingin hidup
lebih lama.
Dia pun
menangis dan berdoa kepada TUHAN agar ia diberikan kesembuhan. Sungguh
luar biasa! Tahukah saudara apa yang terjadi? Doa Hizkia didengarkan
oleh TUHAN. Bahkan saat itu juga TUHAN menjawab doanya.
Hal itu
diketahui dengan jelas bahwa Yesaya yang membawa pesan dari TUHAN yang
menyatakan diri Hizkia tidak lama lagi akan meninggal. Yesaya masih berada di
tempat yang sama, yakni istana kerajaan Hizkia, TUHAN berbicara kembali kepada
Yesaya.
Dia menyuruhkan
kembali kepada Hizkia, dan menyampaikan Firman TUHAN yang mengatakan bahwa Dia
telah mendengarkan doanya, seperti yang bisa kita baca
dalam kitab Raja-raja: “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku:
Beginilah Firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu; sesungguhnya Aku akan
menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN” (2
Raja-raja 20:5).
Doa Hizkia
sangat luar biasa. Dia tidak hanya disembuhkan TUHAN dari penyakitnya. Tetapi
umurnya juga diperpanjang oleh TUHAN lima belas tahun.
Tidak
hanya itu saja. Dia pun masih diberi bonus kemenangan atas negerinya yang
dijajah oleh Asyur. Sungguh luar baisa, bukan? TUHAN sungguh mendengarkan doa
orang-orang yang dikasihi-Nya, dan keturunan orang-orang yang dikenan oleh-Nya.
Marilah
kita mencari TUHAN dan mendekat kepada-Nya agar kita dan keturunan kita
berkenan di hadapan TUHAN. Bila kita dan keturunan kita berdoa, maka TUHAN
mengindahkannya.
Zakharia
Siapakah
zakharia? Zakharia adalah bapa biologis Yohanes pembaptis. Dia adalah serang
imam pada zaman Herodes menjadi raja di Yudea.
Zakharia
memiliki istri bernama Elizabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan
hidup menurut ketetapan Allah. Mereka telah lanjut usia namun mereka belum juga
dikarunia seorang anak.
Secara
medis menurut istilah kedokteran sekarang tidak mungkin lagi mereka akan
mempunyai anak. Namun demikian, mereka tidak putus asa. Mereka berdoa kepada
Allah memohon agar mereka dikarunia seorang anak.
Sebagai
seorang imam, tibalah saatnya giliran nabi Zakharia untuk masuk ke Bait Suci
dan membakar ukupan di situ. Tampaklah kepadanya seorang malaikat Tuhan berdiri
di sebelah kanan mezbah pembakaran
ukupan.
Tentu saja
ia sangat terkejut dan takut. Tentu saja dia belum tahu apa tujuan malaikat itu
berada di sana. Untuk lebih jelas mengenai hal itu maka sebaiknya kita mengutip
Firman Tuhan melalui Lukas: “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan
takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elizabet, istrimu, akan
melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia
Yohanes” (Lukas 1: 13).
Dari nats
ini jelas kita ketahui bahwa doa Zakharia telah dikabulkan oleh Tuhan. Dan ia
pun akan memperoleh seorang anak laki-laki seperti yang mereka minta dalam doa
mereka.
Mereka
tidak saja dikarunia seorang anak yang biasa, tetapi seorang anak yang luar
biasa. Seorang manusia yang dipenuhi Roh Kudus sejak dari kandungan. (Lht.
Lukas 1:15). Manusia terbesar yang pernah ada. (Lht. Lukas 7:28). Dia pun
seorang rasul yang membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah
mereka. (Lht. Lukas 1:16). Demikianlah doa orang saleh yang berkenan di ahdapan
Allah. Sungguh luar biasa!
Maria
Siapakah
Maria? Maria adalah seorang perempuan saleh. Dia mengandung dari Roh Kudus
ketika ia bertungangan dengan Yusuf yang kemudian menjadi suaminya.
Maria
disebut Maria ibu Yesus karena dialah yang melahirkan-Nya. Maria adalah seorang
perempuan sederhana, saleh dan taat kepada Allah.
Ketika
Yesus masih berusia remaja, Maria, Yesus, dan murid-murid-Nya diundang ke
sebuah pesta perkawinan di Kana, Galilea. Ketika pesta sedang berlangsung
dengan tamu undangan yang sangat banyak, tuan rumah pemilik pesta kehabisan
anggur.
Anggur
merupakan minuman yang sangat istimewa. Ketika persediaan anggur yang menajadi
minuman kebanggaan itu habis sampailah berita itu kepada Maria. Dia pun
mengetahui persis apa yang harus ia lakukan tentang maslah itu. Dia pun
mengajukan doa yang sangat sederhana.
Maria
mendatangi Yesus dan menyampaikan masalah yang sedang terjadi kepada-Nya:
“Mereka kehabisan anggur” (Yohanes 2:3). Walaupun Yesus memberi jawaban bahwa
saatnya belum tiba namun Maria tetap tenang dan percaya bahwa Yesus sanggup
melakukannya.
Satu hal
yang perlu kita perhatikan dan harus kita contoh dalam doa ini bahwa Maria
tidak banyak komentar apalagi mengajari atau memerintah. Tidak seperti doa
orang yang tidak mengenal Allah.
Doanya
sangat sederhana. Dia hanya menyampaikan masalahnya kepada Yesus. Dia pun
percaya Yesus dapat melakukannya dengan cara-Nya sendiri. Maria tahu bahwa
Yesus tidak kekurangan cara untuk melakukan hal itu.
Setelah
Maria menyampaikan masalahnya kepada Yesus, ia pun bergegas kepada para pelayan
pesta itu dan memberi mereka pengarahan dan berkata: “Apa yang dikatakan
kepadamu, buatlah itu!” (Yohanes 2:5).
Dan para
pelayan yang ada di situ pun pada waktu itu taat melakukannya. Tibalah saatnya
Yesus bertindak memenuhi permintaan doa ibunya, Maria. Yesus pun mendatangi
para pelayan dan berkata: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.”
(Yohanes 2:7).
Para
pelayan itu pun menaati-Nya. Selanjutnya Yesus menyuruh para pelayan itu dan
berkata: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta” (Yohanes 2:8).
Lalu
pelayan itu melakukan apa yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka. lihat
saudaraku! Apa yang terjadi dengan doa Maria yang begitu sederhana namun penuh
iman.
Walapun
dia sebagai seorang ibu Yesus secara biologis namun Maria tidak banyak
berkata-kata, atau memberi perintah layaknya seorang ibu terhadap anaknya. Dia
percaya bahwa Yesus sanggup dan punya cara-Nya sendiri untuk melakukannya.
Marilah
saudaraku! Kita mengikuti cara berdoa seperti yang telah dilakukan oleh Maria.
Inilah mungkin yang dikatakan sebuah doa yang sederhana, tidak bertele-tele.
Tidak
seperti doa orang munafik yang tidak mengenal Allah. Tidak membawa daftar yang
panjang kepada Allah memperlihatkan keserakahannya. Tidak mengatur Allah untuk
melakukan kehendaknya.
*****
Doa kami tulisan yang kami sajikan ini menjadi berkat bagi
saudara.
Terima kasih, saudara
telah membaca tulisan
yang disajikan oleh Ev.
Heldin Manurung dalam website ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara.
Amin!